Skip to content

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan…”

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ (١) وَوَضَعۡنَا عَنكَ وِزۡرَكَ (٢) ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهۡرَكَ (٣) وَرَفَعۡنَا لَكَ ذِكۡرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا (٥) إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرً۬ا (٦) فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ (٧) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب (٨)

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, (1) dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, (2) yang memberatkan punggungmu? (3) Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, (4) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (6) Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (8)


Beberapa waktu belakangan ini ada perasaan sumpek, tertekan, dan galau jadi satu entah kenapa. Bisa jadi, salah satu penyebabnya adalah karena TA yang belum kunjung usai sementara calon mertua sudah menunggu.. #eh.. Bercanda.. 😛

Di tengah perasaan seperti itu, tiba-tiba sering terngiang ayat 5-6 surat Al-Insyirah: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (6)“. Lalu aku buka Alquran, aku dalami ayat demi ayat surat ini.

Setelah itu, aku terpaku pada ayat 7-8 “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (8)“.

Merasa seolah ditegur oleh Allah karena sifat malasku yang masih sering muncul. Seolah Allah mengingatkanku untuk terus meningkatkan density dalam berikhtiar menyelesaikan segala urusan dengan segera dan terus berkesinambungan, sambil terus berdoa & berharap kepada Allah. Agar kesulitan-kesulitan yang aku rasakan segera berganti dengan kemudahan…

Published inNotes