Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji & mungkar”
Lantas, sholat yang bagaimana yang dapat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji & mungkar? Mengingat kita juga masih sering melihat orang sholat tapi tetap melakukan perbuatan keji & mungkar…
Ada banyak perintah Allah dalam Alquran tentang sholat. Dan kata perintah yang digunakan oleh Allah adalah “أَقِيمُوا۟” yang artinya “dirikanlah“, atau “tegakkanlah“. Bukan “lakukanlah”.
“Mendirikan” atau “menegakkan” tentu berbeda dari sekadar “melakukan”. “Melakukan” sholat itu hanya sekedar ritual fisik. Sementara perintah Allah tentang sholat adalah “mendirikannya”, yang berarti melibatkan seluruh jiwa & raga kita.
Nah, bagaimana kita bisa “mendirikan” sholat dengan benar?
Kita bisa melihat potongan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
“…Ihsan itu adalah hendaknya kamu menyembah (menghamba, beribadah) kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka (ketahuilah bahwa) sesungguhnya Dia melihatmu…”
Dalam mendirikan sholat (bukan sekedar melakukan sholat), hendaknya kita berupaya “menghadirkan” Allah di hati kita. Pahami bahwa kita akan menghadap Allah Yang Maha Agung, yang telah memberikan segala bentuk kenikmatan yang kita nikmati, yang telah memberikan kesehatan & rizqi kepada kita. Nikmati setiap fase sholat kita. Renungi & resapi setiap bacaan sholat kita.
Kalau memungkinkan, jangan sholat saat lapar. Sebaiknya makan dulu secukupnya agar tidak kepikiran makan saat sholat, hehehehe. Dan jika sholat sendirian, sholatlah dibelakang tembok, tiang, atau sutrah agar pandangan tidak terganggu. Kalau bisa juga sholat di tempat yang agak sepi.
Usaha untuk “mendirikan” sholat itu jangan berhenti saat kita sholat saja. Kita menjadi hamba Allah bukan hanya saat sholat saja kan? Maka, selama kita menjadi hamba Allah, pegang erat hadits di atas tadi. Pahami bahwa kita hamba Allah yang selalu dilihat olehNya.
Maka ketika upaya untuk menghadirkan Allah ada di dalam setiap nafas kita, upaya untuk terus memahami bahwa Allah selalu melihat kita, insyaa Allah akan mencegah kita dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar.