Posting pertama di bulan Juli 2014, saya akan membahas tentang fitur Storage Spaces & Storage Pool. Ada 3 hal yang akan dibahas pada tulisan panjang ini:
Jadi, kalau sudah paham konsepnya, boleh langsung lanjut ke pembahasan berikutnya. 😉
Konsep
Apa itu Storage Pool?
Gampangnya, terjemahkan saja ke bahasa Indonesia: kolam penyimpanan. 😀
Contoh kasus: kita punya 4 harddisk fisik. Anggap saja masing-masing 250GB, 500GB, dan 2x1TB. Lalu kita ingin menggunakan keseluruhan spacenya tanpa ada sekat di antara space harddisk. Maka alternatif solusinya bisa ada 2: menggunakan RAID, atau menggunakan fitur Storage Spaces pada Windows Server 2012 & Windows 8.1.
Kali ini kita menggunakan fitur Storage Spaces, sehingga seolah kita mempunyai kapasitas penyimpanan hingga sebesar 2.75TB (250GB + 500GB + 1TB + 1TB). Lalu kita bisa membuat satu atau beberapa virtual harddisk dengan satu atau beberapa volume di atasnya.
Selain itu, membuat storage pool juga bisa meningkatkan keamanan & ketersediaan data walaupun ada harddrive yang rusak.
Secara umum, langkah untuk membuat storage pool adalah sebagai berikut:
- Menambah satu atau beberapa physical harddrive ke host.
- Membuat storage pool dengan fitur Storage Spaces di Windows Server 2012 atau Windows 8.1.
Untuk membuat storage pool, kita membutuhkan minimal 1 physical harddrive tambahan selain yang digunakan oleh OS. Akan tetapi, dengan 1 physical harddrive kita tidak bisa membuat virtual harddisk dengan layout mirror & parity. - Membuat virtual harddisk.
Ada 3 tipe layout virtual harddisk: Simple, Mirror, & Parity yang mirip dengan RAID0, RAID1, dan RAID5.- Simple. Data ditulis apa adanya ke harddrive. Layout ini membutuhkan minimal 1 physical harddrive. Kelebihan: memaksimalkan kapasitas storage space serta kecepatan baca-tulis. Kekurangan: ketika harddrive rusak, data hilang.
- Mirror. Data diduplikasi ke dua atau tiga harddrive. Layout ini membutuhkan minimal 2 physical harddrive untuk mengamankan data dari salah satu harddrive rusak, dan 5 physical harddrive untuk mengamankan data dari 2 harddrive rusak sekaligus. Kelebihan: ketika salah satu atau dua harddrive rusak, data masih aman. Kekurangan: kapasitas storage space akan lebih banyak digunakan untuk mirroring.
- Parity. Data dan informasi paritas ditulis ke semua harddrive. Layout ini membutuhkan minimal 3 physical harddrive untuk mengamankan data dari salah satu harddrive rusak, dan 7 physical harddrive untuk mengamankan data dari 2 harddrive rusak sekaligus.
Untuk menggunakan layout mirror & parity, semua physical harddrive yang dijadikan storage pool sebaiknya berkapasitas sama.
Selain tiga tipe layout, juga ada dua tipe provisioning: Thin Provisioning & Fixed Provisioning.
- Thin Provisioning. Ukuran virtual harddisk kita tetapkan, menjadi kapasitas maksimum. Tapi, ukuran file virtual harddisk akan menyesuaikan ukuran penggunaannya, hingga kapasitas maksimumnya (kapasitas maksimum virtual harddisk, bukan kapasitas maksimum storage pool).
- Fixed Provisioning. Ukuran virtual harddisk kita tetapkan, menjadi kapasitas maksimumnya. Ukuran file virtual harddisk sesuai dengan yang kita tetapkan.
- Simple. Data ditulis apa adanya ke harddrive. Layout ini membutuhkan minimal 1 physical harddrive. Kelebihan: memaksimalkan kapasitas storage space serta kecepatan baca-tulis. Kekurangan: ketika harddrive rusak, data hilang.
- Setelah membuat virtual harddisk, kita buat volume. Volume inilah yang nanti akan tampak di Windows Explorer sebagai ‘partisi’ D, E, F, dan seterusnya. Data disimpan secara logical di volume-volume ini.
Membuat Storage Pool di Windows Server 2012
- Pastikan ada 1 atau lebih physical harddrive tambahan yang sudah terpasang pada host, atau terattach ke VM.
- Buka Server Manager, navigasikan ke File and Storage Services -> Disks. Akan muncul harddrive yang sudah terpasang pada host atau terattach ke VM. Seperti di screenshot di bawah ini, saya punya 1 harddrive untuk OS, dan 3 yang baru terpasang. Yang baru terpasang akan berstatus offline.
- Lanjut navigasikan ke Storage Pools. Kita akan menemukan Primordial storage pool yang berisikan semua physical harddrive yang belum teralokasikan.
- Klik kanan di primordial, atau klik TASKS -> New Storage Pool…
- Beri nama storage pool yang kita buat, pilih physical harddrive mana saja yang akan kita gunakan untuk storage pool kita, lalu klik Create.
- Setelah proses dan storage pool telah selesai dibuat, terlihat kapasitas storage pool 1.73TB dari harddrive 250GB + 500GB + 1TB. Juga terlihat di pojok kanan bawah physical disk apa saja yang menyusun storage pool tersebut.
- Setelah storage pool selesai dibuat, saatnya membuat virtual harddisk. Klik kanan pada storage pool, atau klik TASKS -> New Virtual Disk…
- Pilih dari storage pool mana kita akan membuat virtual disk, beri nama, pilih storage layout (ingat bahasan storage layout di atas), pilih tipe provisioning, dan tentukan ukuran maksimum virtual disk.
- Setelah membuat virtual disk, kita lanjutkan dengan membuat volume. Tentukan ukuran volumenya, assign drive letter atau folder, tentukan file systemnya (NTFS atau ReFS).
- Setelah selesai, akan muncul volume baru di Windows Explorer, volume yang dibentuk di dalam virtual disk yang berjalan di atas storage pool. Kita bisa gunakan volume tersebut untuk menyimpan data, dan memanfaatkan kelebihan-kelebihan dari fitur storage pool.
Menambah Physical Harddrive ke dalam Storage Pool
Salah satu manfaat menggunakan storage pool adalah kapasitas penyimpanan yang bisa ditambah tanpa harus mengalami downtime. Tentunya ini akan sangat bermanfaat bagi server yang tidak boleh downtime sama sekali.
Selain ukuran volume & virtual disk yang bisa diextend, kapasitas storage pool juga bisa ditambah dengan menambahkan physical harddrive. Caranya mudah:
- Pasang physical harddrive ke host (atau virtual harddisk ke VM)
- Buka Server Manager -> File & Storage Services -> Volumes -> Disks, dan pastikan ada 1 harddrive baru muncul disitu.
- Navigasikan ke Server Manager -> File & Storage Services -> Volumes -> Storage Pools.
- Pada bagian Physical Disks, klik TASKS -> Add Physical Disk… -> pilih harddrive yang ingin ditambahkan ke storage pool, lalu klik OK.
- Setelah selesai ditambahkan, maka kapasitas storage pool akan bertambah.
Membuat Storage Pool di Windows 8.1
Windows 8.1 datang dengan segudang fitur baru yang belum ada di versi Windows sebelumnya. Satu diantaranya adalah pembuatan & pengelolaan Storage Pool.
Untuk membuat storage pool di Windows 8.1 dapat dilakukan di Control Panel -> All Control Panel Items -> Storage Spaces.
Pembuatan storage pool di Windows 8.1 lebih masuk akal dilakukan untuk Windows 8.1 yang terinstall di PC. Karena menambahkan physical harddrive hampir tidak memungkinkan untuk kebanyakan laptop. Tetapi untuk belajar, kita bisa create & attach VHD di Administrative Tools -> Computer Management -> Disk Management, dan memfungsikannya seolah seperti physical harddrive.
Secara umum langkah-langkahnya mirip dengan pembuatan storage pool di Windows Server 2012:
- Pastikan ada 1 atau lebih physical harddrive tambahan yang sudah terpasang pada komputer.
- Buka Control Panel -> All Control Panel Items -> Storage Spaces dan klik Create a new pool and storage space. Klik Yes saat window UAC muncul.
- Pilih physical harddrive yang akan dijadikan storage pool lalu klik Create pool. Tunggu prosesnya.
- Setelah prosesnya selesai, kita bisa membuat storage space. Beri Nama, Drive Letter, File System, Resiliency Type (sama seperti layout, hanya saja di sini ada two-way & three-way mirror), dan ukuran. Lalu klik Create storage space. Tunggu prosesnya.
Begini penampakannya setelah selesai:
Menambahkan Physical Harddrive ke dalam Storage Pool
- Buka Control Panel -> All Control Panel Items -> Storage Spaces
- Klik Change settings. Klik Yes jika window UAC muncul.
- Klik Add drives.
- Pilih harddrive yang ingin ditambahkan ke storage pool. Klik Add drives.
Setelah mengklik Change settings, selain kita bisa menambahkan harddrive baru ke dalam storage pool, kita juga bisa membuat storage spaces baru lagi dan mengubah nama storage pool.
Sekian, semoga bermanfaat. 🙂